Minggu, 17 April 2011

Sebuah Cerita dari Sebuah Daerah Trans



Lapangan memang penuh cerita, membuat kita banyak belajar mengenal lebih dekat sekitar kita. Kali ini kembali saya belajar mengenai arti sebuah "ketidakmerataan" pembangunan. Bukan bermaksud untuk menyalahkan siapapun...hanya bercerita tentang apa yang saya lihat. Kali ini di sebuah daerah trans di salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Sebuah daerah dimana banyak menarik para penduduk luar Kalsel untuk bekerja di daerah ini. Gambar di atas adalah salah satu jalan yang saya lalui bersama kawan-kawan menuju dan kembali dari daerah pencacahan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan ini tidak dalam kondisi hujan. Dengan sangat terpaksa kami turun dari kendaraan demi menghindari jatuh karena jalan yang rusak seperti di atas. Bagian kanan, tengah, kiri jalan sama-sama tidak ada pilihan untuk bisa dilalui dengan aman. Padahal inilah akses sehari-hari penduduk daerah trans ini dengan wilayah  ibukota kabupatennya. Gambar paling awal adalah jalan sunyi di tengah perkebunan sawit menuju ke daerah trans itu juga. Betapa mengelus dadanya saya melihat kondisi ini. Tidak terbayangkan andai saya yang harus melaluinya sehari-hari. Melaluinya sehari saja, badan terasa pegel-pegel dan dapat pijatan yang ibaratnya malah membuat badan sakit:). Lalu bagaimana dengan penduduk setempat??  Mungkin…mereka sudah terbiasa dan memang harus membiasakan diri karena memang tidak ada alternatif lain. Dan inilah salah satu potret kondisi jalan di pelosok Indonesia... dimana jalanan tanah di jawa rasanya pun rata-rata tidak sesakit ini.:)
Kabupaten yang kaya potensi ekonomi (tambang dan perkebunan)..., tapi di dalamnya masih terdapat jalan-jalan rusak seperti ini... bukan hanya satu tapi banyak titik di kabupaten ini. Di daerah lain, di pelosok Indonesia yg lain, sangat mungkin masih banyak yang jauh lebih parah dibanding ini. Padahal, salah satu faktor pendukung percepatan pembangunan  SDM maupun fisik suatu wilayah adalah kemudahan akses jalannya. 
Satu pelajaran yang membuat saya harus menggedor hati nurani saya saat itu adalah untuk lebih dan lebih bersyukur dengan keberadaan saya di ibukota Provinsi Kalsel.
Satu harap dan doa... semoga akses jalan untuk saudara-saudara di daerah trans itu bisa segera membaik. Semoga ada pihak, entah itu perusahaan atau pemda setempat , yang akan melakukan perbaikan sehingga akses jalan disana bisa lebih nyaman dilalui. aamiin
Buat kawan-kawan pencacah lapangan di daerah pelosok... Two thumbs up for you, kawan... Tetap semangat dan amanah menjalankan tugas kita sebagai abdi negara dengan baik... aamiin:)

1 komentar:

  1. Seorang kuli data adalah seorang tukang potret data bukan tukang mengarang data, jadi SEMANGAT!!!:)

    BalasHapus