Rabu, 09 Maret 2011

Ternyata Aku Memang Bukan Penyuka Sinetron Sejati


Dari dulu, setiap kali aku melihat sinetron, pertama yang aku lihat adalah ide dasar ceritanya. Jika ide dasarnya unik dan menggelitik aku jadi tertarik.. maka aku akan mengikuti alurnya…
Tidak berhenti sampai situ, saat alur itu tiba-tiba mengular dan jadi puanjang karena tuntutan mencari nafkah dan rumah produksinya, disitu 1 filter akan me-warning ke aku. Hmmm masih perlu kah diikuti atau cukup disudahi saja??
Ada beberapa alasan sebenarnya yang mendasari pemikiran itu. Pertama, alur cerita yang tidak kunjung usai akan membuat greget atau klimaks dari sebuah ide dasar yang menarik itu akan berkurang taste nya… yang pada akhirnya kesan yang mengena di hati akan turun dari klimaks menjadi biasa-biasa saja… Sinetron selesai, maka ya sudahlah berakhirlah kisahnya.. Tapi tetap aku mengakui saat ide dasar itu bagus, maka mau alurnya pada akhirnya bertele-tele karena paksaan harus memenuhi episode panjang… tapi tetap ide dasar yg unik itu akan berkesan buat aku.
Kedua, saat sinetron itu menghabiskan banyak episode untuk mengakhiri kisahnya…, maka makin banyak episode makin banyak waktu yang harus disediakan untuk mengikutinya. Di satu sisi sinetron itu bisa membuat orang addicted, hingga akhirnya merasa sayang saat terlewat nonton beberapa episode saja. Terlalu besar taruhannya buat aku pribadi… karena sinetron hanyalah sebuah ide untuk dunia maya sedangkan aku hidup adalah untuk sebuah cerita di realita, dunia nyata…

Akhirnya akupun terpaksa mundur Pak penulis… sungguh ide cerita dasar anda sangat menarik, ditambah lagi artis-artis yang memainkan karakter utama ciptaan anda sangatlah pas banget..  Baru kali ini jujur aku jatuh cinta kepada sebuah ide cerita sinetron yang menurut aku unik sekaligus jatuh cinta dengan karakter-karakter yang ada dicerita karena bener-bener dibawain dengan pas banget oleh pemain-pemainnya (sesuai dengan imajinasi aku)
How lovely sinetron (DA), character (FF), cast (AA) and creative script writer (DI).
Tapi sayang sepertinya tuntutan banyak hal membuat episode cerita ini pun mengular dan pada akhirnya sedikit demi sedikit mbuat greget cerita berasa berkurang. 
Memang, saat kita bicara dunia entertainment, maka idealisme itu pasti harus bisa beradaptasi sesuai dengan kepentingan.

Apapun yang aku rasakan…, aku berharap ending cerita dengan ide dasar unik ini akan great dan happy.  Aku yakin kehilangan satu penggemar sinetron ini tidak akan berpengaruh untuk kalian semua. Hilang satu (aku) akan tumbuh banyak penggemar lainnya (para adek2 remaja sepertinya)

Maaf karena aku tidak ingin dan tidak bisa membiarkan diriku addicted dengan sinetron ini… aku hanya tidak ingin alur sinetron yang sepertinya akan mengular ini akan mempengaruhi hari-hari dan aktivitas aku… aktivitas yang memang lebih harus diprioritaskan dalam kehidupan nyata..dibandingkan hanya sekedar hanyut dalam alur dunia maya..

Sukses buat kalian, Pak Penulis.., para pemain (utamanya 2F: A and A) dan yang lainnya..
Smoga hari kalian berkah