Lompatan Alur: Part Sebelumnya Part 7 Awal Sebuah Kejujuran
Part Khusus Peri dan Kurcaci
Kisah Rizzar Ara seolah membuat imajinasi ingin terus bercanda dengan mereka. Tak mudah membayangkan tokoh dengan membayangkan “artisnya (Rizky Nazar dan Anisa Rahma)”, tapi masih saja tangan ingin bercanda membuat cerita tentang mereka. Mereka dengan anugerah indah berupa energi positif dan chemistry natural itu, meski untuk menikmatinya tidaklah semudah biasa. Melihat mereka adalah sesuatu yang perlahan menjadi hal yang langka, seperti merindukan pelangi untuk sekian lama, tanpa kepastian, tanpa batasan waktu untuk bisa menikmatinya kembali :). Namun indah tetaplah indah, apapun yang terjadi, mereka tetaplah virus positif yang indah:).
Part Khusus Peri dan Kurcaci
Kisah Rizzar Ara seolah membuat imajinasi ingin terus bercanda dengan mereka. Tak mudah membayangkan tokoh dengan membayangkan “artisnya (Rizky Nazar dan Anisa Rahma)”, tapi masih saja tangan ingin bercanda membuat cerita tentang mereka. Mereka dengan anugerah indah berupa energi positif dan chemistry natural itu, meski untuk menikmatinya tidaklah semudah biasa. Melihat mereka adalah sesuatu yang perlahan menjadi hal yang langka, seperti merindukan pelangi untuk sekian lama, tanpa kepastian, tanpa batasan waktu untuk bisa menikmatinya kembali :). Namun indah tetaplah indah, apapun yang terjadi, mereka tetaplah virus positif yang indah:).
![]() |
Pic diambil dari twitter, pic Rizky tidak tahu siapa pemilik picnya, pic Nisa dari @gungAnindya. Maaf terpaksa dicrop. Semoga tidak keberatan. |
Sebuah penggalan cerita Rizzar dan Ara
disuatu titik dimana bahagia adalah milik masing-masing dan banyak hati yang
lain disekeliling Rizzar Ara, tapi bukan milik mereka berdua :). Aku dan
mereka, kamu dan mereka, sedangkan kita perlahan samar dan tiada... :).
Peri: "Hai, Superman bagaimana
kabarmu hingga hari ini?"
Kurcaci
(Superman):
"Luar biasa, sepertinya aku berhasil menjaga hati banyak orang, termasuk
dia, seorang putri yang ada di hati aku sejak kita belum menjadi Peri dan
Kurcaci. Misi menularkan senyum berhasil aku lakukan dengan baik".
Peri: {tertawa} "Aku ikut
bahagia mendengarnya. Kita masing-masing berhasil dengan misi mulia menularkan
senyum itu sepertinya. Pasti hati kamu dipenuhi bahagia ya".
Kurcaci
(Superman):
"Tentu saja. Kebahagiaan, kesuksesan, kesenangan, hal-hal baik sepertinya
bertubi-tubi menghampiri. Aku merasa hidup, Peri".
Peri: "Aku ikut merasakannya,
begitu riangnya hati kamu. Kamu layak mendapatkannya. Dan aku pun ikut bahagia.
Jadi kapan kita bisa saling bercanda dengan sederhana seperti dulu lagi,
Kurcaci?"
Kurcaci
(Superman):
{terdiam sejenak} "Maaf, Peri, tapi aku sepertinya tidak akan menjadi
Kurcaci lagi. Aku menikmati diriku yang sekarang. Lagipula, bukankah Peri
selalu riang hati dan tak kenal rasa sedih, jadi buat apa kita bercanda
lagi?"
Peri
tersenyum lama pada Kurcaci yang berwujud Superman itu. Sedih dan kehilangan
itu ia balut dengan rapi diantara lautan bahagia dihatinya. Ia biarkan Kurcaci
merasa benar dengan anggapannya. Bukankah misi menularkan bahagia itu yang
terpenting dan menjadi impian sederhana mereka tiap kali bercengkrama dulu?
Kurcaci pun asyik menoleh ke arah lain membagi senyumnya untuk banyak hati
termasuk hati sang putri yang dicintai, ia larut dalam wujud Superman yang
sudah lama diimpikannya. Tak ada kata selamat tinggal pada Peri, Kurcaci hanya
tak lagi berbagi canda dengan Peri. Seolah tak ada rasa kehilangan menjelma
diantara mereka. Kurcaci pergi menjauh begitu saja seolah kisah Kurcaci dan
Peri itu tiada lagi. Bahkan Kurcaci tak sempat lagi membalas sejenak senyuman
Peri.
Ada
yang memanggilnya bidadari. Namun, dia bukan bidadari, bukan juga dewi. Dia
hanya peri yang baik hati yang kadang terlupakan oleh kurcaci. Mungkin kurcaci
menganggap peri tak kenal rasa sedih. "Bukankah peri adalah seseorang yang
menyejukkan hati?" Mungkin itu yang ada di pikiran kurcaci, hingga
dimatanya, peri pun selalu mampu menyejukkan hatinya sendiri. Dia, kurcaci yang
kemudian menjelma menjadi superman seperti yang ada di impiannya, dia ingin
melindungi dan memberi rasa nyaman untuk banyak orang. Peri pun hanya tersenyum
mengawasi, meski kurcaci mungkin tak lagi membalas senyum itu lagi. Baik peri
maupun kurcaci, mereka sama-sama ingin membagi tawa dan senyum untuk sekitarnya,
ya... untuk sekitarnya. Meski untuk itu mereka mungkin kehilangan ruang dan waktu
untuk saling membagi tawa dan senyum satu sama lain lagi :) :)
Note : Rizky Nazar as Rizzar aka Kurcaci Raksasa aka Superman;
Anisa Rahma as Ara aka Peri Baik :)
Hallo aku gunganindya.
BalasHapusga keberatan kok. Cerpenya ga dilanjutin kah?
Makasih banyak Dik. Cerbung tetap dilanjutin kok dik he he, tapi slow update. Menulisnya tergantung hati eaaa :). Salam kenal ya :)
Hapus